BRITANIA RAYA, NU UK – Dalam rangka memeriahkan Bulan Suci Ramadhan di Britania Raya tahun ini, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) United Kingdom akan menampilkan cerita mahasiswa dan diaspora selama menjalani Ibadah Puasa Bulan Ramadhan 1445H/2024M dalam tajuk “Cerita Hikmah Ramadhan”.
Bagi jamaah yang ingin berbagi kisahnya, silahkan kirim melalui tautan ini (OPEN SUBMISSION). Hikmah Ramadhan ini terbuka untuk semua umat Muslim (tidak terbatas pada jamaah Nahdlyin) di UK khususnya.
Cerita Hikmah Ramadhan kali ini berasal dari Ibu Siti Fatimah yang tinggal di Chelsea, London. Beliau merupakan pekerja diaspora asal Salatiga, Jawa Tengah, yang telah tinggal di UK lebih dari satu dekade. Berikut rangkuman kisahnya.
Bu Fatimah, bolehkah ceritakan bagaimana suasana Ramadhan di kota Ibu?
Alhamdulillah setelah 10 tahun tinggal di daerah Chelsea, saya baru mengetahui adanya masjid di lingkungan saya yang lokasinya cukup dekat yang hanya berjarak 15 menit saja dari rumah. Saya juga bersyukur akhirnya bisa mengikuti jamaah Sholat Tarawih di masjid.
Selain Ibadah Sholat Tarawih tadi, rutinitas apa lagi yang ibu lakukan selama Bulan Ramadhan ini?
Hal yang saya lakukan tentu tetap belajar istiqamah dan kerja dengan sepenuh hati. Saya senantiasa niatkan semua sebagai ibadah kepada Allah SWT. Selain itu, saya juga sangat bersemangat memasak khususnya ketika ada acara “Buka Bersama” di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London. Meski sedang berpuasa, saya sangat bersyukur bisa berbagi dan semua itu sangat ringan saya kerjakan.
Menurut Ibu Fatimah, apa nikmat Ramadhan yang Ibu rasakan tahun ini?
Saya merasa lebih istiqomah dalam melakukan ibadah dan kegiatan. Selama Ramadhan, alhamdulillah kesehatan saya justru makin membaik. Bahkan, hari-hari yang saya jalani lebih tenang dan tidak begitu “rushing”. Selain itu, saya merasa lebih ikhlas dalam segala hal karena dilakukan lillahita’ala.
Apa tantangan yang dialami selama Ramadhan?
Meskipun saya merasa lebih sehat dan lebih semangat, tetap saja ada momen dimana saya merasa kelelahan. Contohnya, disaat mengangkat barang yang agak berat, saya merasa lemas. Bahkan saya sempat mengantuk di saat saya melaksanakan kegiatan sehari-hari baik di rumah maupun di pekerjaan, misalnya saat sedang menyeterika pakaian. Harus diakui berpuasa di UK berbeda dengan di Indonesia karena berbeda lama waktunya.

Apa pesan hikmah atau makna Ramadhan yang Ibu rasakan?
Meskipun ada tantangannya, dengan Puasa tentunya kesabaran dapat lebih terjaga dan keimanan meningkat. Semoga hal ini dapat istiqomah agar lebih bisa meningkatkan dalam aspek apapun, salah satunya bersedekah.
Bagi saya, menjalankan Ibadah Puasa Bulan Ramadhan di tengah kalangan non Muslim sangatlah Indah. Warga lokal sini sangat menghomati dan mengerti. Kami menjadi representasi Muslim yang harus menjaga sikap dengan menunjukkan tutur kata yang sopan dan santun. Sehingga secara tidak langsung menjadi dakwah kami juga kepada mereka. Dan yang paling membuat saya senang adalah ketika saya mampir ke toko sepatu, ada ucapan “Ramadhan Kareem”. Saya merasa bahwa Islam sekarang sudah sangat diterima dan diakui sekali di Masyarakat London.
Apa yang ingin Ibu sampaikan kepada para pembaca dalam kebaikan dan maslahah ummah?
Mari saudara saudariku semua, kita tingkatkan ibadah kita. Usia kita makin berkurang. Yuk kita sama-sama berlomba menebar kebaikan untuk bekal kita di akhir hayat nanti. (*)
Cerita Hikmah Ramadhan adalah Kumpulan kisah sederhana dan reflektif dari para diaspora dan mahasiswa Indonesia khususnya di UK. Kisah-kisah ini dikumpulkan dan disunting oleh Efri Arsyad Rizal dari Birmingham UK dan Rosyid Jazuli dari London, UK.
Bagi jamaah yang ingin berbagi kisahnya, silahkan kirim melalui tautan ini (OPEN SUBMISSION). Hikmah Ramadhan ini terbuka untuk semua umat Muslim (tidak terbatas pada jamaah Nahdlyin) di UK khususnya.




