Diaspora Indonesia Ujung Tombak Diplomasi Islam Rahmatan Lil Aalamin

London, UK—Diaspora muslim seperti jamaah Nahdlatul Ulama di Inggris, merupakan ujung tombak dalam menyebar luaskan paham Islam yang moderat, toleran, dan rahmatan lil’alamin.

Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI Hindun Anisah, dalam kegiatan Tasyakuran dan Silaturahim Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 di Indonesian Islamic Centre (IIC), London, Inggris Raya, Sabtu (23/8).

Menurut Hindun, keberadaan jamaah NU dan kiprah pengurus cabang istimewa NU (PCINU) di Inggris sejalan dengan semangat organisasi NU untuk merawat jagad membangun peradaban. Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah PBNU itu juga menjelaskan bahwa sejak awal kelahiran NU sangat terkait dengan semangat diplomasi Islam rahmatan lil’alamin di tataran global.

“Tentu kami sangat mendukung peran dan kiprah PCINU UK bersama Muslimat, Fatayat dan lembaga-lembaganya dalam menyebarkan paham Islam ahlussunnah wal jamaah. Kita ingat, berdirinya NU  juga di antaranya terkait upaya kita melakukan diplomasi global merespon “pertarungan” paham yang tidak moderat dan puritan saat itu,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota DPD RI Hilmy Muhammad, juga menambahkan bahwa komunitas NU sangat penting bagi diaspora Indonesia di luar negeri. Ia mengingatkan tentang pentingnya berkawan dan berkumpul dengan orang-orang sholeh, orang-orang yang baik seperti di jam’iyyah NU UK.

“Karena Insya Allah nanti di akhirat kita akan dikumpulkan bersama dengan orang-orang yang saat di dunia kita sering kumpul,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hilmy yang juga Katib Syuriyah PBNU mengapresiasi peran dan kiprah yang sudah dilakukan PCINU UK, termasuk keberhasilan PCINU UK memiliki legalitas lokal dari pemerintah.

Menurutnya, ini menambah daftar prestasi PCINU di dunia, seperti yang telah dilakukannya ketika menjadi pengurus PCINU Malaysia yang juga sudah memiliki legalitas lokal dari pemerintah Malaysia.

Ketua PCINU UK Rosyid Jazuli menjelaskan, potensi nahdliyin di UK kini semakin banyak dengan sebarannya semakin merata di tiap kota. Di antara kader nahdliyin tersebut, banyak yang studi di kampus-kampus top dunia seperti Oxford dan Cambridge dengan berbagai disiplin ilmu termasuk sains, teknologi, teknik, matematika, dan kedokteran.

Selain itu, geliat organisasi NU di UK juga cukup dinamis dengan aktivitas PCINU, Muslimat, Fatayat, LazisNU, serta Majelis Alumni Ikatan Pelajar NU (MA IPNU) Eropa.

“Alhamdulillah memang PCINU UK juga sudah memiliki legalitas dari pemerintah Inggris sebagai Community Interest Company sehingga bisa lebih memaksimalkan peran dan fungsinya sebagai organisasi dalam berkhidmat ke masyarakat dan menjalin komunikasi dan interaksi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta di UK,” paparnya.

Ketua Muslimat NU UK, Yayah Indra mengutarakan kegembiraannya menyambut tokoh dari Indonesia bersilaturahim di IIC London.

“Tentu harapan kedepannya semakin banyak tokoh NU yang berkesempatan waktu untuk bersilaturahim, menyampaikan masukan dan arahan serta support moril maupun materiil untuk memperluas dan menguatkan perjuangan nilai-nilai aswaja di Britania Raya,” katanya.

Acara Tasyakuran dan Silaturahim Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80 di IIC London cukup meriah dihadiri pengurus dan keluarga besar NU UK termasuk Muslimat dan Fatayat.

Hadir pula jajaran MA IPNU Eropa serta beberapa mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang pada hari itu juga melaksanakan pengajian TPA bagi anak-anak. Selain itu, sajian khas nusantara yang dipersembahkan ibu-ibu Muslimat NU UK menambah hangat pelaksanaan kegiatan. (*)